Tuesday, October 2, 2007

Memaknai Ramadhan


Ramadhan atau bulan puasa rasanya sudah biasa kita lalui, dan bisasanya ramadhan pun berlalu begitu saja tanpa meninggalkan bekas yang sanmgat berarti bagi kita, apalagi untuk bisa mencapai tujuan dari diwajibkannya puasa itu sendiri yaitu menjadi manusia yang bertaqwa.

Thursday, September 27, 2007

Majalah Playboy Edisi Jatim


Ini dia majalah baru adopsian dari negeri pamannya si samsul (baca:amerika),yang bikin heboh tiap kali terbitnya. kali ini majalah yang di gawangi kepala hewan mungil yang suka makan wortel alias kelinci kemblai beredar. dalam edisi Jatim ini, majalah khusus lelaki ini sangat berbeda dari biasanya, yang dulu cover depannya biasa dipajang gambar/foto artis dengan pose dan pakeian yang bikin ...bikin...kringetan, he...
mungkin dalam edisi Jatim ini pihak majalah lebih bersosialisasi dengan masyarakat. disana terlihat ada beberapa anak-anak desa yang sedang mandi di kali, ada juga tips2 menarik lainnya. walopun aku sendiri belom pernah membukanya, .
....anda penasaran??? beli z langsung .......

virus blog

Taukah kamu,...bahwa sekarang yang namanya virus bisa menyerang apa aza. bukan hanya manusia tapi virus juga sudah banyak merusak pc ataw lebih luasnya menyerang dunia digital. baru-baru ini ditemukan satu jenis virus lagi, yaitu virus yang bisa menyerang blog. ni dia virusnya :

Blog.Worm

tapi...tenang z, virus jenis ini tergolong aman alias ga "Nakal" dan bisa dijinakan.

Thursday, August 30, 2007

Kaidah Fiqh

RINGKASAN KAIDAH FIQH DALAM ISLAM


KAIDAH PERTAMA

Niat itu adalah syarat bagi semua amalan dalam ibadah dengan niat akan diketahui baik & buruknya amalan.

Beberapa dalil antara lain :
Dan tidaklah mereka disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus ( QS Al Bayyinah : 5 )

Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik. ( QS Al Isra’: 18-19 )

Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (QS An Nisa: 114 )

Dari Amirul Mu’minin [Umar bin Khattab], Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang).

KAIDAH KEDUA

Agama ini dibangun untuk kebaikan dan maslahat dalam penetapan syariatnya dan untuk menolak kerusakan.

Beberapa dalil antara lain :
Dan tidaklah kami mengutusmu ( ya muhammad ) kecuali sebagai rahmat untuk semesta alam ( QS Al Anbiya: 107 )

Pada hari ini telah aku sempurnakan bagi kalian agama kalian dan telah kami cukupkan nikmatKU dan telah aku ridahi islam sebagai agama kalian ( QS Al Maidah : 3 )

KAIDAH KETIGA

Jika dalam suatu masalah bertabarakan antara manfaat satu dengan yang lainnya maka di dahulukan & diambil manfaat yang paling besar / tinggi

Beberapa dalil antara lain :
…sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya… ( QS Az Zumar : 17-18)

Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu… ( QS Az Zumar : 55)

KAIDAH KEEMPAT

Jika bertabrakan antara mudharat satu dengan yang lainnya maka diambil mudharat yang paling kecil dan ringan [menolak mudharat lebih di utamkan dari pada mengambil faedah; jika kadar mudharat dan manfaatnya sama maka kita cegah ( untuk mengambil manfaat ) demi menolak mudharat ( bahaya )].

Beberapa dalil antara lain :
Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS Al Baqarah : 173 )

KAIDAH KELIMA

Dan termasuk qaidah syari’ah adalah mudah dalam setiap perkara sebagai ganti dari kesulitan ( kesusahan )

KAIDAH KEENAM

Tidak menjadi kewajiban jika tidak mampu mengerjakan dan tidak ada keharaman dalam keadaan darurat ( bahaya )

Beberapa dalil antara lain :
Barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya ( QS Al Baqarah : 173 )

Sesungguhnya Allah Telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu membutuhkanya ( QS Al An’am :119 )

KAIDAH KETUJUH

Setiap hal yang dilarang itu dibolehkan jika dalam kondisi yang darurat, tetapi sesuai dengan kadar yang dibolehkan saja untuk menghilangkan darurat itu [kondisi bahaya tidak menghalalkan ( membatalkan ) hak orang lain]

Beberapa dalil antara lain :
Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. ( QS Al Baqarah : 173 )

KAIDAH KEDEPALAN

Dan dikembalikan hukum itu kepada yang diyakini dan keraguan tidaklah membatalkan keyakinan itu.

Beberapa dalil antara lain :
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran ( QS Yunus : 36 )

Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang Sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran. ( QS An Najm : 28 )

KAIDAH KESEMBILAN

Hukum asal air tanah, langit dan batu adalah suci

Beberapa dalil antara lain :
Dan kami turunkan dari langit air yang amat bersih ( QS Al Furqon : 48 )

KAIDAH KESEPULUH

Hukum asal dalam hal perkawinan ( kemaluan ), daging hewan dan jiwa/nyawa dan harta adalah haram

Beberapa dalil antara lain :
Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki. Maka Sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas ( QS Al Mukminun : 5-7)

Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. ( QS An Nisa:29)

Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar ( QS Al An’am :151).

Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, ( QS Al Furqan : 68 )

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu ( QS An Nisa’:29 )

Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui.( QS Al Baqarah : 188 )

KAIDAH KESEBELAS

Dan hukum asal dalam kebiasaan ( adat istiadat ) adalah boleh saja sampai ada dalil yang memalingkan dari hukum asal

Beberapa dalil antara lain :
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu ( QS Al Baqarah : 29 )

KAIDAH KEDUABELAS

Hukum asal ibadah adalah haram [hukum asal dalam semua ibadah adalah haram kecuali ada nash yang mensyariatkannya]

Beberapa dalil antara lain :
Dan ikutilah Dia ( muhammad ) supaya kamu mendapat petunjuk. ( QS Al A’raf : 158 )

Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. ( QS Al Hasr : 7).

Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? ( QS As Syuura’: 21 )

KAIDAH KETIGABELAS

Semua sarana suatu perbuatan hukumnya sama dengan tujuannya ( perbuatan tersebut ) [Semua sarana untuk melakukan suatu perbuatan hukumnya sama dengan tujuan perbuatan itu maka hukumilah dengan hukum tersebut sebagai penyempurna; hukum sarana suatu pebuatan sama dengan hukum perbuatannya; perbuatan ( perkara) hukumnya mencakup semua sarana yang menyempurnakan perbuatan ( perkara ) tersebut, Sarana untuk melakukan suatu kewajiban maka hukumnya wajib, sarana yang digunakan untuk melakukan perkara sunnah maka hukumnya menjadi sunnah, dan sarana yang digunakan untuk hal yang haram maka hukumnya haram]

Sunday, August 19, 2007

Monday, August 13, 2007

Antara Taqlid dan Ittiba

ANTARA TAQLID DAN ITTIBA'


Oleh
Ustadz Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah



Ittiba’ (mengikuti) kebenaran adalah kewajiban setiap manusia sebagaimana Alloh wajibkan setiap manusia agar selalu ittiba’ kepada wahyu yang diturunkan oleh Alloh kepada Rasul-Nya. Alloh jadikan wahyu tersebut sebagai petunjuk bagi manusia di dalam kehidupannya.

Tidak ada yang membangkang kepada perintah Alloh tersebut kecuali orang-orang yang taqlid kepada nenek moyangnya atau kebiasaan yang berlaku di sekelilingnya atau hawa nafsunya yang mengajak untuk membangkang dari perintah AlIoh. Mereka tolak datangnya kebenaran karena taqlid.

Tidak ada satu pun kesesatan kecuali disebabkan taqlid kepada kebatilan yang diperindah oleh iblis sehingga tampak sebagai kebenaran. Inilah sebab kesesatan setiap kaum para rasul yang menolak dakwah para rasul. IniIah sebab kesesatan orang-orang Nashara yang taqlid kepada pendeta-pendeta dan rahib-rahib mereka. Inilah sebab kesesatan setiap kelompok ahli bid’ah yang taqlid kepada pemikiran-pemikiran sesat dan gembong-gembong mereka.

Para pengikut kesesatan ini menggunakan segala cara untuk mempertahankan kesesatan mereka sekaligus mengajak orang-orang selain mereka kepada jalan mereka. Mereka sebarkan syubhat bahwa orang yang ittiba’ kepada manhaj para ulama adalah taqlid kepada ulama. Mereka campur adukkan antara taqlid dan ittiba’.

Jika mereka diseru untuk meninggalkan taqlid kepada pemikiran para pemimpin kesesatan mereka, mereka balik membantah, “Wahai para Salafiyyun kalian jugataqlid kepada para ulama kalian!”

Inilah jalan setiap pemilik kesesatan dari masa ke masa, mereka gabungkan antara kebatilan dengan kebenaran, mereka kaburkan garis pemisah antara keduanya.

Dengan memhon Taufiq dari Alloh pada pembahasan kali ini kami ketengahkan kepada pembaca beberapa perbedaan yang mendasar antara taqlid dan ittiba’ agar kita bisa memahaminya dengan benar, dan sekaligus -bi’idznillah-bisa menepis syubhat para pemilik kebatilan dalam masalah ini.

DEFINISI TAQLID
Taqlid secara bahasa adalah meletakkan “al-qiladatun” (kalung) ke leher. Dipakai juga dalam hal menyerahkan perkara kepada seseorang seakan-. akan perkara tersebut diletakkan di lehernya seperti kalung. [Lisanul Arab 3/367 dan Mudzakkirah Ushul Fiqh hal.3 14]

Adapun taqlid menurut istilah adalah mengikuti perkataan yang tidak ada hujjahnya sebagaimana dikatakan oleh Al-Imam Abu Abdillah bin Khuwaiz Mindad [Jami’ Bayanil Ilmi waAhlihi 2/993 dan l’lamul Muwaqqi’in 2/178]

Ada juga yang mengatakan bahwa taqlid adalah mengikuti perkataan orang lain tanpa mengetahui dalilnya. [Mudzakkirah Ushul Fiqh hal. 3 14]

CELAAN TERHADAP TAQLID
Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah mencela taqlid dalam Kitab-Nya, Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Artinya : Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb selain Allah” [AtTaubah :31]

Ketika Adi bin Hatim Radhiyallahu ‘anhu mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam membaca ayat Ini maka dia mengatakan, “Wahai Rasulullah, kami dulu tidak menjadikan mereka sebagai rabb rabb.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ya, Bukankah jika mereka halalkan kepada kalian apa yang diharamkan atas kalian maka kalian juga menghalalkannya, dan jika mereka haramkan apa yang dihalalkan atas kalian maka kalian juga mengharamkannya?” Adi Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ltulah peribadatan kepada mereka” [Diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam Jami’ nya 3095 dan Baihaqidalam Sunan Kubra 10/116 dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Ghayatul Maram hal.20]

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Artinya : Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka.” (Rasul itu) berkata: ‘Apakah (kamu akan mengikutinyajuga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?” Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya” [Az-Zukhruf : 23-24]

Al-Imam lbnu Abdil Barr rahimahullahu berkata, “Karena mereka taqlid kepada bapak-bapak mereka maka mereka tidak mau mengikuti petunjuk para Rasul” [Jami’ Bayanil Ilmi wa Ahlihi 2/977]

Alloh menyifati orang-orang yang taqlid dengan firman-Nya.

“Artinya : Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-arang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apa pun” [Al-Anfal : 22]

“Artinya : Ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dan orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali” [Al-Baqarah : 166]

Al-Imam Ibnu Abdil Barr berkata, “Para ulama berargumen dengan ayat-ayat mi untuk membatalkan taqlid” [Jami’ Bayanil Ilmi wa Ahlihi 2/978]

WAJIBNYA ITTIBA’
Ittiba’ adalah menempuh jalan orang yang (wajib) diikuti dan melakukan apa yang dia lakukan. [I’Iamul Muwaqqi’in 2/171]

Seorang muslim wajib ittiba’ kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dengan menempuh jalan yang beliau tempuh dan melakukan apa yang beliau lakukan. Begitu banyak ayat Al-Qur’an yang memerintahkan setiap muslim agar selalu ittiba’ kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di antaranya firman Alloh.

“Artinya : Katakanlah: “Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, makasesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir” [Ali lmran : 32]

“Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” [Al-Hujurat : 1]

“Artinya : Hal orang-arang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah Ia kepoda Allah (AlQur ‘an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” [An-Nisa :59].

“Artinya : Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintal Alloh, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. “Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [Ali lmran :31]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya seandainya Musa hidup maka tidak boleh baginya kecuali mengikutiku” [Dikeluarkan oleh Abdur Razzaq dalamMushannafnya 6/Fl 3, lbnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya 9/47, Ahmad dalam Musnadnya 3/387, dan lbnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayan Ilmi 2/805, Syaikh Al-Albani berkata dalam Irwa’ 6/34, “Hasan”]

Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata, “Jika Musa Kalimullah tidak boleh ittiba’ kecuali kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaimana dengan yang lainnya? Hadits ini merupakan dalil yang qath‘i atas wajibnya mengesakan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam hal ittiba’, dan ini merupakan konsekuensi syahadat ‘anna Muhammadan rasulullah”, karena itulah Alloh sebutkan dalam ayat di atas (Ali lmran : 31) bahwa ittiba’ kepada Rasulullah bukan kepada yang lainnya adalah dalil kecintaan Alloh kepadanya” [Muqaddimah Bidayatus Sul fi Tafdhili Rasul hal.5-6]

Demikian juga Alloh memerintahkan setiap muslim agar ittiba’ kepada sabilil mukminin yaitu jalan para sahabat Rasulullah dan mengancam dengan hukuman yang berat kepada siapa saja yang menyeleweng darinya:

“Artinya : Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudahjelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan Ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan Ia ke dalam jahanam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali”. [An-Nisa’: 115]

Pengertian lain dari ittiba’ adalah jika engkau mengikuti suatu perkataan seseorang yang nampak bagimu keshahihannya sebagaimana diktakan oleh Al-Imam Ibnu Abdil Barr dalam kitabnya Jami’ Bayanil Ilmi wa Ahlihi 2/787.

Al-Imam Asy-Syafi’i berkata, “Aku tidak pernah mendebat seorang pun kecuali aku katakan: Ya Alloh jalankan kebenaran pada hati dan lisannya, jika kebenaran bersamaku maka dia ittiba’ kepadaku dan jika kebenaran bersamanya maka aku ittiba’ padanya” [Qawa’idul Ahkam fi Mashalihil Anam oleh Al-’Izz bin Abdis Salam 2/I 36]

TAQLID BUKANLAH ITTIBA’
Al-Imam lbnu Abdil Barr berkata, “Taqlid menurut para ulama bukan ittiba, karena ittiba’ adalah jika engkau mengikuti perkataan seseorang yang nampak bagimu keshahihan perkataannya, dan taqlid adalah jika engkau mengikuti perkataan seseorang dalam keadaan engkau tidak tahu segi dan makna perkataannya” [Jami’ Bayanil Ilmi waAhlihi 2/787]

Abu Abdillah bin Khuwaiz Mindad berkata, “Taqlid maknanya dalam syari‘at adalah merujuk kepada suatu perkataan yang tidak ada argumennya, ini adalah dilarang dalam syari’at, adapun ittiba maka adalah yang kokoh argumennya”.

Beliau juga berkata, “Setiap orang yang engkau ikuti perkataannya tanpa ada dalil yang mewajibkanmu untuk mengikutinya maka engkau telah taqlid kepadanya, dan taqlid dalam agama tidak shahih. Setiap orang yang dalil mewajibkanmu untuk mengikuti perkataannya maka engkau ittiba’ kepadanya. Ittiba’ dalam agama dibolehkan dan taqlid dilarang” [Dinukil oleh Ibnu Abdil Barr dalam kmtabnya Jami’ Bayanil Ilmi waAhlihi 2/993]

PARA IMAM MELARANG TAQLID DAN MEWAJIBKAN ITTIBA’
Diantara hal lain yang menunjukkan perbedaan yang mendasar antara taqlid dan ittiba’ adalah larangan para imam kepada para pengikutnya dan taqlid dan perintah mereka kepada para pengikutnya agar selalu ittiba’:

Al-Imam Abu Hanifah berkata, “Tidak halal atas seorangpun mengambil perkataan kami selama dia tidak tahu dari mana kami mengambilnya” Dalam riwayat lain beliau berkata, “Orang yang tidak tahu dalilku, haram atasnya berfatwa dengan perkataanku” [Dinukil oleh Ibnu Abidin dalam Hasyiyahnya atas Bahru Raiq 6/293 dan Sya’ rany dalam Al-Mizan 1/55]

Al-Imam Malik berkata : “Sesungguhnya aku adalah manusia yang bisa benar dan keliru. Lihatlah pendapatku, setiap yang sesuai dengan Kitab dan Sunnah maka ambillah, dan setiap yang tidak sesual dengan Kitab dan Sunnah maka tinggalkanlah” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr dalam Al-Jami’ 2/32]

Al-Imam Asy-Syafi’i berkata, “Jika kalian menjumpai sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam , ittiba’lah kepadanya, janganlah kalian menoleh kepada perkataan siapapun” [Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’ 9/107 dengan sanad yang shahih]

Beliau juga berkata, “Setiap yang aku katakan, kemudian ada hadits shahih yang menyelisihinya, maka hadits Nabi , lebih utama untuk diikuti. Janganlah kalian taqlid kepadaku”. [Diriwayatkan olehAbu Hatim dalamAdab Syafi’i hal.93 dengan sanad yang shahih]

Al-Imam Ahmad berkata, “Janganlah.engkau taqlid dalam agamamu kepada seorangpun dari mereka, apa yang datang dari Nabi dan para sahabatnya ambillah” Beliau juga berkata, “Ittiba’ adalah jika seseorang mengikuti apa yang datang dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya” [Masa’iI Al-Imam Ahmad oleh Abu Dawud hal.276- 277]

ITTIBA ADALAH JALAN AHLI SUNNAH DAN TAQLID ADALAH JALAN AHLI BID’AH
Al-Imam Ibnu Abil ‘Izz Al Hanafy berkata, “Umat ini telah sepakat bahwa tidak wajib taat kepada seorangpun dalam segala sesuatu kecuali kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam …makà barangsiapa yang ta’ashub (fanatik) kepada salah seorang imam dan mengesampingkan yang lainnya seperti orang yang ta’ashub kepada seorang sahabat dan mengesampingkan yang lainnya, seperti orang-orang Rafidhah yang ta’ashub kepada Ali dan mengesampingkan tiga khalifah yang lainnya. ini jalannya ahlul ahwa” [Al-Ittiba’ cet. kedua hal. 80]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Barangsiapa yang ta’ ashub kepada seseorang, dia kedudukannya seperti orang-orang Rafidhah yang ta’ashub kepada salah seorang sahabat, dan seperti orang-orang Khawarij. ini adalah jalan ahli bid’ ah dan ahwa’ yang mereka keluar dan syari’at dengan kesepakatan umat dan menurut Kitab dan Sunnah ... yang wajib kepada semua makhluk adalah ittiba’ kepada seorang yang ma’shum (yaitu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam) yang tidak mengucap dan hawa nafsunya, yang dia ucapkan adalah wahyu yang diturunkan kepadanya” [Mukhtashar Fatawa Mishniyyah hal.46-47]

Carribean

caribien

Tuesday, July 31, 2007

Apakah Yang Harus Kita Pelajari Terlebih Dahulu?

Belajar Apa Dulu?


MediaMuslim.Info - Kita semua telah tahu bahwa berIslam itu dimulai dari menuntut ilmu tentang Islam itu sendiri. Tidak langsung mengamalkan suatu amalan yang amalan itu mungkin belum jelas apakah ada dasarnya dari Al-Qur’an atau As-Sunnah. Dan juga tidak langsung berdakwah dengan ilmu yang pas-pasan. Lalu jika kita mau belajar Islam, sebenarnya apa yang harus kita prioritaskan untuk kita pelajari lebih dahulu?

Mari kita pikirkan sejenak! Agama ini datang dari Pencipta kita, dan disampaikan oleh RasulNya. Tujuan agama ini adalah menegakkan ibadah kepada Pencipta kita tersebut dengan cara-cara yang telah disampaikan oleh Rasulnya. Jadi sebelum kita belajar Islam lebih dalam, maka seharusnyalah kita mengetahui siapa Pencipta kita itu, dan bagaimana cara berinteraksi denganNya. Juga mengetahui siapa RasulNya dan bagaimana kita bersikap terhadap beliau.Dua hal tersebut tercakup dalam ilmu yang disebut ‘aqidah. Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan. Jika ada orang yang berkata, “ Saya ber’aqidah begini”. Maksudnya adalah, ia mengikat hati terhadap sesuatu tersebut. Singkat kata, ‘aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu. Secara terinci, aqidah adalah rukun iman, yaitu iman kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya dan kepada hari akhir serta kepada qadar yang baik dan yang buruk. Jadi, ilmu Islam yang harus kita prioritaskan untuk kita pelajari lebih dahulu adalah ‘aqidah.

Mungkin kita masih bertanya-tanya, mengapa demikian?Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “ Barang siapa yang mengerjakan amal baik, baik lelaki maupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS: An-Nahl : 97).
Pada ayat di atas, Alloh Subhanahu wa Ta’ala menerangkan bahwa Ia akan memberi pahala kepada laki-laki dan perempuan yang beramal baik dan dalam keadaan beriman. Jadi, Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensyaratkan keimanan bagi seseorang yang beramal baik agar orang itu diberi pahala. Jika orang itu beramal baik yang banyak sekali, namun ia tidak mempunyai keimanan, maka Alloh Subhanahu wa Ta’ala tidak akan memberi pahala kepadanya. Maka keimanan tersebut merupakan syarat mutlak bagi seseorang jika ia ingin selamat dunia akherat.
Sedangkan tadi telah dijelaskan bahwa keimanan itu termaktub dalam rukun iman. Dan rukun iman itulah inti aqidah Islam. Maka inilah sisi pentingnya ‘aqidah Islam. Jika seseorang belajar tentang ilmu fiqh sedalam-dalamnya, kemudian ia beramal sebanyak-banyaknya, namun tidak pernah mempelajari ‘aqidah Islam, maka jurang kehancuran telah siap menelannya.
Sangat mungkin sekali ia berbuat syirik namun ia tidak pernah mengetahui hal tersebut, karena ia tidak mau mempelajari ‘aqidah Islam. Padahal ia telah beramal banyak. Karena keengganannya untuk mempelajari ‘aqidah Islam itulah, yang membuat ia terjerumus ke dalam perbuatan syirik, sehingga syirik tersebut membuat amalnya batal semuanya tak bersisa. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “ Jika kamu mempersekutukan (Alloh), niscaya benar-benar akan terhapus semua amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS: Az-Zumar: 65).

Inilah pentingya ‘aqidah! Dengan mempelajari dan menegakkan ‘aqidah Islamiyah-lah kita akan selamat dunia akhirat.
Hal yang pertama sekali harus kita pelajari dalam ilmu ‘aqidah adalah tentang dua kalimat syahadat. Mengapa?
Secara akal, dua kalimat syahadat inilah yang bisa membuat seseorang dari kafir menjadi muslim. Maka sungguh aneh jika seorang muslim tidak pernah mempelajari kalimat yang dengannya kita bisa selamat dari neraka. Dan sungguh tergesa-gesa sekali jika kita meninggalkan kalimat syahadat, dan langsung mempelajari ilmu lain. Padahal kalimat inilah yang mengandung tauhidullah (pengesaan terhadap Alloh Subhanahu wa Ta’ala) yang merupakan tugas pokok para Rasul dari Nabi Nuh ‘alaihissalaam sampai Rasul terakhir, Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “ Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), sembahlah Alloh saja, dan jauhilah thaghut (sesembahan selain Alloh) itu.’.” (QS: An-Nahl: 36). “ Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelun kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, ‘ Bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.’.” (QS: Al-Anbiyaa’: 25).
Dalam surat Al-A’raf, Alloh Subhanahu wa Ta’ala menceritakan bahwa Nabi Nuh, Huud, Shalih, Syuaib, dan lain-lain itu sama semua seruannya, yaitu menyeru kepada penyembahan Alloh Subhanahu wa Ta’ala semata (tauhid), yang artinya: “ Hai kaumku, sembahlah Alloh, sekali-kali tidak ada sesembahan bagimu selainNya.” (QS: Al-A’raaf: 59, 65, 73, 85).
Rasululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak untuk disembah kecuali Alloh dan bahwa Muhammad adalah Rasululloh.” (HR: Al-Bukhary dan Muslim).

Dari dalil-dalil di atas, telah jelas bagi kita bahwa tugas inti dan yang paling pokok dari para Rasul Alloh Subhanahu wa Ta’ala adalah menyampaikan kalimat tauhid, menegakkan penyembahan hanya kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala saja. Jika kita tidak mempelajari aqidah, maka tujuan pengutusan rasul Allah pada diri kita tidak tercapai, dan akibatnya hanya akan menjadi kerugian pada diri kita suatu hari nanti.
Selain memang dakwah kepada tauhidullah itu adalah tugas inti dakwah para rasul, maka Rasululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjadikan penyampaian kalimat syahadat menjadi materi dakwah yang pertama kali harus diterangkan kepada umat.
Rasululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Mu’adz bin Jabal radhiyallaahu ‘anhu ketika beliau mengutusnya ke Yaman, yang artinya: “ Sungguh, kamu akan mendatangi kaum Ahli Kitab, maka hendaklah pertama kali dakwah yang kamu sampaikan kepada mereka ialah syahadat Laa ilaaha illaLLaah “–dalam riwayat lain disebutkan: “Supaya mereka mentauhidkan Alloh” - Jika mereka telah mematuhi apa yang kamu dakwahkan itu, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu sehari semalam….” (HR: Al-Bukhary dan Muslim).

Jika begitu, maka ilmu Islam yang harus kita prioritaskan untuk kita pelajari lebih dulu dan kita utamakan adalah ‘aqidah, khususnya tentang kalimat syahadat.
Maka jangan tunggu-tunggu lagi, mari kita pelajarilah rukun iman, koreksi pemahaman kalimat syahadat kita, bisa jadi belum sempurna. Tegakkan tauhidulloh, sembahlah Alloh Subhanahu wa Ta’ala saja, jauhkanlah diri dari segala macam bentuk syirik dan segala macam penyimpangan dalam ‘aqidah. Jangan sampai keengganan kita untuk belajar ‘aqidah Islam menjadi bumerang bagi diri kita sendiri pada waktu menghadap Alloh Subhanahu wa Ta’ala nanti. Wallaahu a’lam. Semoga Alloh Subhanahu wa Ta’ala memberikan kita hidayah dan bimibingannya selalu.
(Sumber Rujukan: Kitab Tauhid 1, Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan; Kitab Tauhid, AsySyaikh Muhammad At-Tamimi; Prinsip-Prinsip Dasar Keimanan, Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin)

Tuesday, July 24, 2007

Sebuah Catatan Tenatang Nike Ardilla

Nike Ardilla,yang sudah almarhumah,masih saja selalu bikin cerita positif.Pada bulan September tahun 2005,kaset Nike walau pun berbentuk the best kembali beredar.Yang tentu saja masih diburu para penggemarnya.Selain itu,ketika terjadi bencana Tsunami di Aceh tempo lalu,Nike masih sempat menyumbang lewat "PANGGUNG SANDIWARA" nya,yang mana hasil dari penjualan kaset kompilasi tersebut disumbangkan untuk para korban bencana.

Seperti kita tahu,Nike Ardilla ternyata menjadi satu-satunya penyanyi Indonesia yang albumnya tetap laris manis,justru setelah dia meninggal.Nike pun meraih penghargaan BEST SELLING pada tahun 1996.Kepergian Nike pun secara tidak langsung merangsang karier banyak penyanyi pendatang baru.Banyak artis yang mengorbit atau diorbitkan lewat nama Nike Ardilla.Setelah kepergian Nike,banyak pencari bakat yang berusaha mencari pengganti Nike,baik lewat lomba atau pun karena "hanya" mereka memiliki wajah mirip Nike.

Maka muncullah Cut Memey,Nana Khairina,Intan R.J,Kartika,Nike,Lia Natalia,Nafa Urbach,Eva Faradilla,Nadilla,dan mungkin yang terakhir adalah Dike Ardilla.Entahlah....mungkin akan masih banyak bermunculan "titisan" Nike,tapi mampuhkah mereka seperti Nike?Waktu yang menjawab,diantara mereka ada yang perlahan-lahan menghilang dan ada yang mencoba bertahan dan menjadi diri sendiri.Media massa pun seolah berebutan unutuk mendapatkan berita-berita di balik tragedi kepergian Nike,bahkan hingga saat ini publik masih menganggap kepergian Nike diliputi misteri.Fakta lain tentang "kehebatan" Nike Ardilla adalah dia satu-satunya artis Indonesia yang memiliki Museum,bahkan mobil pribadi Nike yang menyebabkan dia kecelakaan pun masih mampu terjual dengan harga yang tinggi lewat lelang.Mobil ini kini dimiliki Lia Nathalia,seorang penyanyi sekaligus pengagum berat Nike.Fakta yang lainnya juga berbicara,Fans Club Nike Ardilla masih terus bertahan hingga kini,dimana para fans ini,sudah dipastikan selalu memperingati kepergian Nike pada setiap 19 Maret dan kelahiran Nike setiap 27 Desember setiap tahunnya.

Hingga 10 Tahun kepergiannya,hal ini masih saja terjadi.Bahkan hari-hari biasa pun,tak jarang para fans yang masih menyempatkan diri berziarah ke Makam Nike.Menurut penjaga makam Nike,penggemar Nike yang datang ke makam tersebut tak cuma berasal dari berbagai penjuru Indonesia.Tapi juga dari sejumlah negara lain.Ada dari Belanda,Belgia,Perancis,Singapura,Malaysia,dan Brunai.Konon mereka datang sengaja untuk Nike,bahkan katanya,ada seorang warga Jepang yang di rumahnya memiliki ruangan khusus untuk menyimpan koleksi tentang Nike Ardilla...wow!Itulah Nike Ardilla,seorang gadis bersahaja yang begitu dicintai banyak orang....setelah kepergiannya pun,Nike masih mampu beramal dan meramaikan dunia musik Indonesia secara tidak langsung....Selamat jalan Ke...?

Tips Menolak Cinta Ala Nike Ardilla

Dalam kesehariannya,Nike Ardilla sama persis dengan remaja-remaja lainnya.Polos,lugu,dan manja.Sebagai remaja yang tumbuh dengan berbagai kelebihan,selain cantik,juga populer,dan berprestasi.

Tentu saja Nike mampu memikat banyak orang.Dan diantara nya kaum adam.Tentu saja banyak kaum Adam yang menginginkannya untuk menjadi pendamping.Makanya,banyak sekali yang "nembak" Nike,baik via surat maupun langsung dalam acara jumpa fans.Dan sangat tidak mungkin buat Nike, apabila dia langsung begitu saja menerima cinta orang yang baru dikenalnya.

Mau tahu cara Nike menolak mereka yang kurang beruntung,yuk kita simak catatan kecil di bawah ini:ACARA JUMPA FANS DI SURABAYA PLAZAKetika acara tanya jawab berlangsung,seorang fans cowok asal Surabaya yang bernama Jono,nekad melamar Nike Ardilla,mau tahu dialognya kayak apa?....hihiii lucu pokoknya,biar gak pusing,kalimat yang di bold atawa ditebelin mewakili kalimat yang keluar dari mulut Jono,en yang gak di bold merupakan kalimat yang terlontar dari Nike,ok...?"Buat Nike Ardilla,sebenarnya saya sudah lama keinginan ini saya simpan.

Terus terang,saya jatuh cinta pada Nike.Swear kok.Nah saya minta jawaban Nike.Boleh langsung,boleh lewat surat.Tolong catat alamat saya:Babadan V nomor 5,saya asli Surabaya.""Jono sudah punya pacar kali?""Memang sudah,tapi baru calon .Nih di depan mata saya!""Tapi saya nggak suka cowok berkumis tuh....""Kalau begitu,kumis saya besok saya cukur!""Udah kerja?""Sudah,pokonya nggak usah khawatir...saya bisa cari makan kok.""Okey.Datang ke Bandung,lamar saja saya.""Bener apa?""Iya lah!"Tuh kan lucu,awalnya Nike ngelak mulu,lama-lama dia kewalahan...trs dia tantang deh minta dilamar....kayaknya tuh cowok ga berani ngelamar,gagal deh!!Nah,kalo yang ini cara Nike menolak cinta yang dikirim via surat,mau tahu?Oke..."Kalo kita nggak suka,kita bilang aja gini:'nanti deh seminggu lagi jawabannya.'Seminggu lagi kita jawab gitu lagi.Gitu terus sampai dia bosen,masa nggak ngerti sih kalau ditolak?!"Gimana tips nya? Lumayan kan? Silahkan dicoba atuh....?

Sehari Bersama Nike Ardilla

Prestasi pemenang favorit GADIS sampul'90 ini memang luar biasa.Usia lima tahun sudah nyanyi,dan kini usia 16,layar lebar pun sudah digeluti.Apalagi yang ingin dikejarnya?

Nama Nike Ardilla kini bukan cuma mendominasi industri musik kaset Indonesia,tapi penyanyi asal Bandung ini pun mulai meramaikan blantika perfilman kita.Memang tahun kemarin bisa disebut tahun keberuntungan buat Nike. Sebagai penyanyi,ia dapat meraih penghargaan BASF Award untuk lagu "Bintang Kehidupan" karena kasetnya laris di pasaran.Sedangkan sebagai pemain film,Nike kebagian peran Nyi Iteung dalam "Si Kabayan dan Anak Jin.Dan untuk peran Nyi Iteung yang sebelumnya diperankan Paramitha Rusady ini,permainan Nike dianggap cukup berhasil.Dia bisa mengangkat figur Iteung secara wajar."Saya senang sekali dengan keadaan seperti ini,tapi sekaligus harus lebih berhati-hati.Mempertahankan semua yang telah saya peroleh lebih sulit daripada meraihnya kan?" kata penyanyi yang bintangnya kembali bersinar lewat meledaknya "Nyalakan Api".Itu sebabnya akhir-akhir ini Nike susah ditemui.Jadwal shownya ketat dan padat.Tapi sesibuk-sibuknya Nike,buat diwawancara ternyata masih punya waktu luang.Di hari ketiga lebaran,Kamis tanggal 18 April (taon 91),GADIS dikasih kesempatan "membajak" dia seharian di Kota Bandung,kota kelahirannya.Berikut ini gaya kesibukan Nike mengisi waktu santainya.Jam 09:00GADIS sudah nongkrong di rumah yang terletak di jalan Parakansaat-By pass Bandung.

Memasuki rumah Nike,GADIS sempat terpaku,seakan menuju tempat peristirahatan di tengah kota.Rumah Nike memang tidak begitu megah dan kokoh seperti prumahan di daerha Pondok Indah Jakarta.Tapi terasa sangat asri dan sejuk,karena di sekelilingnya ditumbuhi pepohonan.Dan jika kita melongok ke samping rumah,kolam ikan yang cukup besar akan tertangkap mata.Sementara di belakang rumah,wow hamparan sawah yang terbentang luas."Silahkan masuk,Nike-nya baru bangun,"sapa ibu Nike.Eh,jangan lantas mikir Nike malas lho,ternyata dia baru nyampai di rumah tengah malam sekali.Maklum,seperti biasanya,keluarga Nike selalu berlebaran di rumah nenek Nike,di Ciamis.Dan seperti umumnya lalu lintas pada saat lebaran,mereka pun terjebak macet.Masuk ke dalam rumah Nike,eh GADIS kembali terpaku.Seluruh ruang tamu dan ruang tengah,penuh dengan foto-foto dan lukisan Nike berukuran besar. "Semua lukisan ini kiriman penggemar Nike.Termasuk yang di kamarnya," tutur Cecep,sepupunya Nike yang segera menemani GADIS.Jam 09:20"Hai apa kabar nih? Oh ya,Minal aidzin Walfaidzin," akhirnya cewek manis berkulit putih menghambur ke arah GADIS.Asal tahu saja,sejak acara pemilihan GADIS sampul'90,GADIS memang belum pernah bertemu lagi.Padahal waktu Nike jadi finalis,selama satu minggu penuh,sebagai salah satu chapperone,GADIS selalu bersamanya."Aduh kangen nih.Gimana Mbak-mbak dan Mas di GADIS?Bik-baik aja kan?" celotehnya sambil tertawa manja.Khas Nike!Nike memang agak manja.Maklum,Nike adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan cewek satu-satunya lagi."Tapi saya nggak pernah cengeng kok,meskipun paling kecil,"lontarnya sambil mengibaskan rambutnya yang panjang.Kalo selintas ketemu Nike,kesan dewasa memang bakal terpancar dari dirinya.Tapi kalau kita sudah mengenalnya lebih dekat,sifat kekanak-kanakan dan keceriaan yang khas remaja,justrus yang muncul.Satu bukti nih,ketika GADIS diajak ke kamarnya yang di dominasi warna pink,walah...gadis berbintang Carpicorn ini punya seabreg koleksi boneka yang lucu-lucu."Saya beres-beres dulu yah,Mbak silahkan duduk-duduk," katanya sambil membereskan tempat tidurnya.Mungkin karena melihat GADIS begitu terpesona sama boneka yang ada di sekitar tempat tidurnya,Nike lantas bereaksi,"Masih banyak kok yang lainnya.Tunggu deh." Lantas Nike memanggil ibunya sambil berlari ke luar kamar.Dan agak lama kemudian,ia beserta ibunya kembali sambil menggotong koper gede.Isinya.....boneka berbentuk binatang yang unik-unik!"Nggak tahu ya,saya senangnya sama boneka binatang.Habis kalau berbentuk orang,kesannya cengeng," kata Nike sambil memeluk boneka tikus dan beruangnya."Kita sekarang santai-santai aja ya mumpung liburan.Emmm....main congklak yuk," cetusnya sambil menyodorkan alat permainan tersebut.Tentu saja GADIS setuju.Sudah lama juga nggak main kayak gini,tapi aduh sial banget,baru juga satu kali jalan,GADIS udah "mati".

Wah,Nike tampak gembira.Dengan lancar dan lincah dia meneruskan permainan.Heran,dia gak "mati-mati"."Saya memang paling sering main congklak buat ngisi waktu santai.Kalau lagi ada di rumah,pasti sepupu-sepupu saya "todong" buat main",tuturnya...pantas!!Dia memang tampak enjoy banget main congklak.Obrolan santai pun mengalir deras dari mulutnya.Dia bercerita tentang awal keterlibatan dalam dunia musik dan film.Di film Si Kabayan dan Anak Jin,Nike ketemu pemain-pemain film kawakan,seperti Didi Petet,Rahmat Hidayat,dan Sena A.Utoyo.Senang?"Wah...asyik main film dengan mereka,bisa menambah pengalaman.Apalagi Kang Didi sama Kang Sena baik sekali.Mereka mau ngasih tahu tentang akting,dan mereka tuh tukang heureuy.Kalau lagi istirahat,saya suka diajarin main kartu,seru deh,"komentar Nike tentang lawan mainnya.Jam 11:00"Sekarang jalan-jalan yuk," ajak Nike akhirnya setelah bosan main congklak.Eh,ketika GADIS melewati ruang keluarga,lagi-lagi GADIS terpaku.Pandangan mata tertuju pada setumpukan surat-surat penggemar,banyak banget?"Iya,habis banyak yang belum dibales.Maklum,yang didahulukan surat-surat yang ada perangko balasannya.Soalnya kan sampai ribuan.Tolong deh GADIS sampaikan sama penggemar Nike,kalau mau cepat dibalas,selipkan perangko balasan,"tutur ayah Nike ikut nimbrung.Ini bukan berarti Nike pelit,tapi kalau setiap saat harus membeli perangko untuk ribuan penggemar,ya kebayang dong bakal bobol kantongnya donk.Oh ya,pengen tahu isi surat-surat tersebut? Ternyata banyak juga yang isinya cukup unik,seperti minta pekerjaan,minta sumbangan untuk biaya sekolah,pengobatan,dan macam-macam.GADIS,Nike,dan Cecep akhirnya melaju di jalanan dengan Taft GTS berwarna hijau tua.Mobil itu milik Nike.Maksudanya dibeli dari hasil dia bernyanyi."Jemput teman saya dulu ya,biar jalan-jalannya lebih meriah," pintanya.Maka mobil pun melaju ke arah jalan Buah Batu.Chika,sohibnya Nike,tampak sudah siap di depan toko dekat rumahnya.Rupanya mereka sudah janjian sebelumnya."Kenalkan saya Chika,temannya Keke.Ini Mbak Ria yang dari GADIS itu ya?Acaranya kemana nih?" Celoteh Chika bertubi-tubi.Wah bener,belum apa-apa sudah semarak.Kalau tadi Chika sempat penasaran ma kemana,mungkin kamu-kamu juga berpikiran sama: Nike ini kalau mengisi waktu santai mau ngapain aja?.Nah,penonton boleh kecewa,soalnya sebelum Nike kasih ide macam-macam,GADIS sudah nodong dia duluan untuk pemotretan dengan berbagai kostum."Kita foto di gedung sate aja ya? Pemandangannya bagus untuk latar belakang dan kita bisa sekalian istirahat,hawanya enak,sejuk," katanya.Nah,satu jam penuh,acaranya dipakai untuk pemotretan.Nike yang saat itu memakai celana yang bercorak bendera Amerika yang dipadu dengan sweater berwarna merah,tiba-tiba tersenyum jenaka.Rupanya ide ngaco keluar ketika dia melihat tukang bakso dorong lewat di depannya."Mbak,fotoin lagi saya jadi tukang bakso dong,"serunya sambil mendorong gerobak bakso.Wah wah,kalau tukang baksonya secantik Nike,bisa dikerubungi pembeli tuh.Acara pemotretan nggak cuma di jalanan.Lokasi lantas pindah ke halaman Gedung Sate.

Di sini kembali gaya Nike diabadikan,dalam berbagai pose dan busana.Dan asal kamu tahu saja,buat acara ganti baju,Nike nekat milih mobil buat kamar ganti.Untung kaca mobilnya gelap,kalo nggak...wah....bisa terjadi huru-hara!Jam 12:30Rombongan kembali meluncur ke arah Bandung Utara.Kali ini dia pengen ke lokasi yang jadi pilihan kalau ingin bersantai.Sayang,begitu sampai di jalan Setia Budhi dan mobil akan dibelokan ke Cipaku Indah (sebuah tempat rekreasi keluarga),Nike tampa ragu-ragu." Aduh,rame banget.Males ah,kita ke Lembang aja deh.Di sana juga ada tempat yang nyaman," ucap penyanyi yang akrab dengan rocker cewek Nicky Astria itu."Hubungan saya sama Teh Nicky seperti kakak-adik,soalnya dua-duanya sama-sama gak punya saudara cewek dalam keluarga,"katanya ketika ditanya soal keakraban yang cukup disorot ini."Makan dulu yuk,perut udah keroncongan," kata Nike,begitu sampai di daerah Lembang,GADIS sih,ayo-ayo aja,meskipun sebetulnya masih belum begitu lapar.Maklum sebelum jalan tadi,sudah diajak makan dulu di rumah Nike.Wah,ternya dia pesen makanannya banyak banget.Ada sate ayam plus bihun bakso."Dia tuh,makannya banyak.Pernah suatu ketika kita makan-makan.Ceritanya Nike lagi diet,mungkin gak kuat menahan lapar,eh makanan kita-kita yang masih sisa dihabisin.Padahal dia sendiri sudah makan banyak,"cerita Chika tentang sahabatnya."Hahahhahaha....abis saya nggak kuat diet,kelaperan," kata Nike yang punya sahabat empat orang itu sambil terbahak.Sayang,waktu itu teman-teman Nike yang lainnya gak ikut kumpul,kalau ngumpul semua pasti seru."Kalau Chika ini,selain teman main,juga teman sebangku di kelas.Saking dekatnya,kalau saya dan Chika lagi pengen ngeceng,pasti cowok yang diajak juga yang sama-sama bersahabat.Biar kalau jalan-jalan bisa bareng-bareng hehehehe," tambah cewek yang mengidolakan cowok berkacamata gaya,nggak suka merokok,cuek berat,dan "nggak romantis"."Pokoknya jangan yang banyak peletek jebred lah,"cetusnya,maksudnya jangan yang banyak basa-basinya.Sekarang udah ketemu belum sama cowok yang seperti itu? "Belum,tapi nggak akh.Sekarang mendingna berteman aja dulu," kata Nike,yang rupanya bukan cuma ogah pacaran,tapi juga ogah pindah ke Jakarta.Alasan Nike untuk keogahannya yang terakhir,selain takut salah jalan dan kesasar,juga dia males ketemu acara macet,bikin pusing! "Jauh lebih enak tinggal di Bandung.Hawanya nggak panas,dan di sini....saya banyak sahabat," kilah cewek yang mengaku agak kebingungan mengatur jadwal sehari-harinya.Antara show,sekolah,dan syuting film.Jam 15:30Waktu terus bergulir,dan di langit tampak awan mendung bergantung.Mobil kembali menyusuri jalan Setiabudi.Pas di belokan Gegerkalong,Nike menukik."Ke sini dulu ya,mau nanyain pesenan sepatu.Mudah-mudahan aja udah jadi," kata gadis yang ternyata punya hobby ke luar masuk Departemen Store ini.Tak lama perjalanan dilanjutkan kembali.Kali ini kami mengarah ke kampus ITB.Melihat lokasi yang cukup oke,sekali lagi acara pemotretan dilakukan.Mumpung lagi libur kampus,sepi!"Asyik ya.Nggak jadi mahasiswa ITB,tapi ada foto mejengnya,lumayan," katanya sambil bergaya dengan luwes.

Pantas dia bisa bermain film dengan wajar,habis gayanya di depan kamera nggak canggung sih.Tapi ngomong-ngomong,apa dia sudah siap,mau melangkah kemana jika satu saat nanti nggak sebeken sekarang?"Udah dong,itu kan resiko yang harus diperhitungkan.Pasti nggak enak kalau biasanya disenengin,tiba-tiba dilupakan orang.Maka harus ada usaha lain agar orang lain nggak lupa banget sama saya.Saya punya rencana akan beralih profesi.Saya ingin mendalami dunia model.Paling tidak,saya toh sudah punya pengalaman di GADIS sampul," katanya mantap.Jam 17:15Awan semakin gelap.Nike pun tampak penat sekali.Mengingat besok subuh,dia harus segera terbang ke Blora (Jateng) untuk show,terpaksa ketemuan dengan Nike diakhiri.GADIS pun berpamitan kepada Nike dan keluarga.?

Thursday, June 14, 2007

Promote My Profile

Thursday, June 7, 2007

Jangan Salah Pilih Idola

Jangan Salah Pilih Idola
“…bulan ini potongan rambut Becks –panggilan David Beckam, gelandang Real Madrid- dicat kuning, dan orang-orang yang mengidolakannya khususnya anak muda langsung meniru gaya rambut sang idolanya……”

itu hanyalah salah dari bentuk meniru dari salah satu tokoh idola dunia saat ini. Memang manusia diciptakan cenderung untuk selalu mengikuti apa yang ia lihat dan ia dengar. Apa lagi itu berasal dari tokoh idolanya.

Tapi awas……!!!
Lho koq awas, emangnya kenapa…???
Kita jangan sampai salah pilih idola, apalagi idola kita adalah pelaku maskiat apalagi orang kafir, dan mereka tentunya diakhirat nanti akan masuk NERAKA.

Sedangkan ada sebuah hadits dari Rasulullah saw, yang menyatakan bahwa
“orang-orang akan dikumpulkan diakhirart bersama orang yang dicintainya”
Nah…apakah kita mau masuk NERAKA gara-gara kita mengidolakan dan mencintai para Artis dan Bintang Film yang suka bermaksiat apalagi mereka adalah orang KAFIR
Yang jelas-jelas akan dilaknat oleh Allah dalam NERAKA……ngeri gak tuh.

Alangkah indahnya hadits diatas, dan maukah sahabatku tercinta untuk mencintai Rasulullah saw. Para Sahabat dan Orang-orang saleh terdahulu yang mereka adalah
Sebaik-baiknya manusia yang dipuji oleh Allah Azawajalah.
Dan mereka semuanya dijamin oleh Allah masuk syurga yang didalamnya penuuh dengan kenikmatan…..Mau..???

Wednesday, May 30, 2007

Kebobrokan Filsafat

Oleh: Mohammad Maghfur Wachid

Pengantar

Lahirnya filsafat di Dunia Islam memang tidak dapat dipisahkan dari tradisi ilmu kalam yang mendahuluinya. Sebelumnya, para mutakallimin memang telah menggunakan mantiq (logika) dalam tradisi kalam mereka, baik untuk membantah maupun menyusun argumentasi. Dalam hal ini, bukti paling akurat dapat dilacak dalam kitab al-Fiqh al-Akbar, karya Abu Hanifah (w. 147 H/768 M).[i] Selain menggunakan mantik, beliau juga menggunakan istilah filsafat, seperti jawhar (substabsi) dan ‘aradh (aksiden), yang notabene banyak digunakan Aristoles dalam buku-bukunya.

Ini membuktikan, bahwa mantik sebagai teknik pengambilan kongklusi (kesimpulan) telah digunakan oleh ulama kaum Muslim pada abad ke-2 H/8 M. Hanya saja, ini tidak secara otomatis menunjukkan bahwa filsafat telah dikaji secara mendalam pada zaman itu. Bukti di atas hanya membuktikan pemanfaatan logika mantik dalam menghasilkan kongklusi. Kesimpulan ini juga tidak dapat digunakan untuk menarik kongklusi yang lebih luas mengenai kemungkinan logika telah dipelajari secara mendalam oleh para mutakallimin, sebagaimana logika yang diuraikan oleh Ibn Sina.[ii] Sebab, bukti yang akurat menunjukkan, bahwa perkembangan pemikiran filsafat Yunani di Negeri Islam baru terjadi setelah aktivitas penerjemahan pada zaman Abbasiyah.

Meski demikian, penggunaan logika (mantik), diakui atau tidak, telah membuka celah masuknya filsafat di Dunia Islam. Karena itu, pasca generasi Washil, filsafat Yunani kemudian dipelajari secara mendalam oleh ulama Muktazilah, separti Dhirar bin Amr, Abu Hudhail al-’Allaf, an-Nazhzham, dan lain-lain. Dari sinilah kemudian, lahir karya mereka, seperti Kitâb ar-Radd ‘alâ Aristhâlîs fî al-Jawâhir wa al-A’râdh, karya Dhirar bin ‘Amr, Al-Jawâhir wa al-A’râdh dan Tathbît al-A’râdh, karya Abu Hudhail al-’Allaf, Kitâb al-Manthiq dan Kitâb al-Jawâhir wa al-A’râdh, karya an-Nazhzham.[iii]

Di samping itu, penyebaran filsafat ini semakin meningkat, khususnya sejak al-Makmun, murid Abu Hudhail al-’Allaf, tokoh Muktazilah Baghdad, mendirikan Baitul Hikmah tahun 217 H/813 M; sebuah pusat kajian filsafat yang dipimpin oleh Yuhana bin Masawih. Di kota ini juga al-Kindi (w. 260 H/873 M) banyak berinteraksi dengan para penerjemah filsafat dari bahasa Yunani dan Syria ke dalam bahasa Arab, seperti Yahya bin al-Baitriq (w. 200 H/815 M) dan Ibn Na’imah (w. 220 H/830 M).[iv] Di sinilah al-Kindi juga dibesarkan sebagai filosof Arab yang pertama. Setelah itu, menyusul nama-nama seperti al-Farabi (w. 339 H/951 M) dan Ibn Sina (w. 428 H/1049 M). Mereka adalah para filosof yang hidup di Timur. Di Barat, lahir nama-nama seperti Ibn Bajjah (478-503 H/1099-1124 M), Ibn Thufail (w. 581 H/1185 M),[v] dan Ibn Rusyd (w. 600 H/1217 M).

Secara umum, ciri filsafat mereka tidak jauh dari filsafat Yunani yang didominasi oleh Plato dan muridnya, Aristoteles. Baik pandangan al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Bajjah, Ibn Thufail maupun Ibn Rusyd, semuanya nyaris hanya membela pandangan Plato atau Aristoteles. Kadang-kadang mereka terlibat untuk mengkompromikan kedua pandangan tokoh ini, seperti yang dilakukan oleh al-Farabi, atau bahkan mencoba mengkompromikan Islam dengan pandangan kedua filosof Yunani tersebut, seperti yang dilakukan oleh al-Kindi[vi] atau Ibn Rusyd.[vii] Karena itu, tepat sekali apa yang dikemukakan oleh Ibn Khaldun yang menyatakan bahwa mereka hanyalah para penjiplak (al-muntahilûn). Artinya, apa yang mereka tulis itu bukan merupakan pemikiran mereka sendiri, melainkan pemikiran-pemikiran yang dikembangkan oleh para filosof Yunani sebelumnya. Jumlah mereka, kata an-Nabhani, tidak banyak, sehingga pandangan-pandangan mereka tidak menjadi arus utama pemikiran umat Islam pada zamannya.

Sementara itu, filsafat Persia dan India juga berkembang di Dunia Islam, terutama setelah ditaklukkannya kedua wilayah tersebut pada zaman permulaan Islam. Hanya saja, kalau filsafat Yunani telah melahirkan para filosof Muslim, maka filsafat Persia dan India tidak. Salah satu faktornya adalah karena minimnya referensi kedua filsafat tersebut—kalau tidak boleh dibilang tidak ada—yang bisa dikaji oleh kaum Muslim.

Adakah Filsafat dalam Islam?

Secara harfiah, istilah filsafat itu berasal dari kata philosophia. Menurut Ibn Nadim (w. 380 H/985 M), mengutip keterangan Plutarch (± 100 M), istilah ini mula-mula digunakan oleh Phytagoras (572-497 SM),[viii] yang kemudian diarabkan menjadi al-falsafah. Kemungkinan yang mengarabkan pertama kali adalah Yahya bin al-Baitriq (w. 200 H/815 M), penerjemah buku Timeaus, karya Plato. Sebab, kata philosophy (Arab: falsafah) itu ada di dalam buku tersebut.[ix] Hanya saja, bukti yang paling otentik penggunaan istilah tersebut dapat ditemukan dalam Kitab al-Falsafah al-Ulâ fî mâ dûna ath-Thabi’iyyah wa at-Tawhîd, karya al-Kindi.[x]

Philosophia itu sendiri berasal dari bahasa Greek (Yunani Kuno), yaitu philos dan sophia. Philos artinya cinta; atau philia berarti persahabatan, kasih sayang, kesukaan pada, atau keterikatan pada. Sophia berarti hikmah (wisdom), kebaikan, pengetahuan, keahlian, pengalaman praktis, dan intelegensi.[xi]

Philosophia, menurut al-Syahrastani (w. 548 H/1153 M), berarti mahabbah al-hikmah (cinta pada kebijaksanaan), dan orangnya (faylasuf) disebut muhibb al-hikmah (orang yang mencintai kebijaksanaan).[xii] Ini seperti yang dinyatakan oleh Socrates dalam Mukhtashar Kitâb at-Tuffâhah (Ringkasan Kitab Apel).[xiii]

Secara khusus, hikmah (wisdom) ini kemudian dibagi menjadi dua: qawliyyah (intelektual) dan ‘amaliyyah (praktis).[xiv] Sebab, kebahagiaan (happiness) yang dikehendaki oleh filosof adalah substansinya; virtuous activity is identical with happiness (melakukan kebaikan adalah identik dengan kebahagiaan).[xv] Kebahagiaan itu sendiri hanya bisa diraih melalui wisdom, baik dengan mengetahui kebenaran (knowledge of the good) maupun melaksanakan kebaikan (virtuous activity).[xvi]

Istilah filsafat ini kemudian digunakan oleh al-Kindi dengan konotasi: pengetahuan tentang hakikat sesuatu sesuai dengan kemampuan manusia.[xvii] Al-Farabi menyebutnya sebagai pengetahuan tentang eksistensi itu sendiri.[xviii] Al-Khawarizmi menyebutnya pengetahuan tentang hakikat benda dan perbuatan yang berkaitan dengan mana yang lebih baik sehingga dapat diklasifikasikan: yang teoretis (nazhari) dan yang praktis (‘amali).[xix]

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa filsafat itu bukan merupakan pengetahuan an sich, tetapi juga merupakan cara pandang tentang berbagai hal, baik yang bersifat teoretis maupun praktis. Secara teoretis, filsafat menawarkan tentang apa itu kebenaran (al-haq)? Secara praktis, filsafat menawarkan tentang apa itu kebaikan (al-khayr)? Dari dua spektrum inilah kemudian filsafat merambah ke berbagai wilayah kehidupan manusia, sekaligus memberikan tawaran-tawaran solutifnya. Karena itu, dalam konteks inilah, Ibn Qayyim al-Jauziyah (w. 751 H/1350 M) berkesimpulan, bahwa filsafat adalah paham (isme) di luar agama para nabi. Disamping itu, filsafat memang ajaran yang murni dihasilkan oleh akal manusia.[xx]

Jika demikian faktanya, maka jelas filsafat itu—baik sebagai ajaran maupun pengetahuan—tidak ada dalam Islam. Sebab, Islam telah mengajarkan tentang al-haq (kebenaran) dan al-khayr (kebaikan), termasuk cara pandang yang khas tentang keduanya. Bukan hanya itu, Islam juga telah menjelaskan hakikat dan batasan akal, metode berpikir dan pemikiran yang dihasilkannya. Tentang yang terakhir ini, barangkali dapat merujuk buku at-Tafkîr karya Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani.

Dampak Filsafat Terhadap Kemunduran Umat Islam

Harus ditegaskan kembali, bahwa pemikiran filosof pada zaman Kekhilafahan Islam memang bukan merupakan arus utama. Namun, pola berpikir mereka, khususnya penggunaan logika (mantik), telah merambah hampir ke seluruh bidang; mulai dari bidang akidah, usul fikih hingga tasawuf—meski fikih tetap harus dikecualikan dari penggunaan logika tersebut.

Di bidang akidah, penggunaan logika (mantik) ini telah melahirkan perdebatan panjang di kalangan para ulama usuluddin sehingga melahirkan ilmu kalam. Lahirnya ilmu kalam bukannya mengakhiri masalah, tetapi justru sebaliknya. Ilmu kalam inilah yang menyebabkan akidah kaum Muslim diwarnai dengan perdebatan demi perdebatan. Akibatnya, akidah mereka telah kehilangan substansinya sebagai pondasi. Sebab, akidah tersebut telah oleng. Para ulama ushuluddin yang juga ulama ushul fikih itu kemudian membawa pola berpikir tersebut dalam bidang ushul fikih. Perdebatan tentang hasan, qabîh, khayr, syarr, sampai muqaddimah (premis) pun terbawa. Karena itu, tidak pelak lagi, ushul fikih pun dipenuhi dengan perdebatan ala mutakallimin. Akibatnya, ushul fikih tersebut telah kehilangan substansinya sebagai kaidah (pondasi), yang digunakan untuk menggali hukum.

Fenomena pertama, diakui atau tidak, telah menyebabkan hilangnya gambaran kaum Muslim tentang qadhâ’ dan qadar, takdir, surga, neraka, serta keimanan yang bulat kepada Allah. Kondisi ini diperparah dengan pandangan sufisme—yang banyak dipengaruhi filsafat Persia dan India—seputar kehidupan panteistik, asketik, dan lain-lain. Semuanya ini pada gilirannya menyebabkan disorientasi kehidupan kaum Muslim.

Kemudian, fenomena kedua telah menyebabkan hilangnya ketajaman intelektual kaum Muslim dalam menyelesaikan persoalan. Daya kreativitas mereka menjadi tumpul. Ushul fikih berkembang, tetapi ijtihad mandeg; bukan semata-mata karena adanya seruan ditutupnya pintu ijtihad, tetapi juga karena hilangnya vitalitas ushul fikih sebagai kaidah istinbâth (penggalian hukum).

Setelah semuanya itu, maka sempurnalah kejumudan kaum Muslim sehingga mereka tidak mampu menyelesaikan berbagai persoalan baru yang silih berganti, yang mereka hadapi. Bertambahnya wilayah baru pada zaman Khilafah Utsmaniyah, diakui atau tidak, telah memunculkan persoalan baru. Akan tetapi, karena kemampuan ijtihad itu telah hilang, masalah pun akhirnya menumpuk. Beban mereka pun semakin hari semakin berat. Karena itu, ketika Barat bangkit dengan renaissance-nya, mereka pun bingung: menerima kemajuan Barat, dengan segala produknya, atau menolaknya. Pada saat itu, ada yang secara ekstrem menolak segala produk Barat, dan ada yang sebaliknya. Hanya saja, tidak ada satupun di antara mereka yang bisa membedakan: mana tsaqâfah, dan mana ‘ulûm; mana hadhârah dan mana madaniyah.

Seiring dengan kakalahan kelompok yang pertama, maka semua produk Barat mulai diambil oleh kaum Muslim, mulai yang bersifat fisik sampai non-fisik. Dari sanalah, perundang-undangan ala Barat mulai diperkenalkan kepada kaum Muslim. Lalu model fikih taqnîn (yang berbentuk undang-undang dengan pasal perpasal) pun mulai muncul; sebut saja kitab al-Ahkâm al-’Adliyyah. Setelah itu, perundang-undangan Barat mulai masuk dan menggantikan perundang-undangan Islam. Kemudian terjadilah pemisahan mahkamah menjadi: sipil dan syariah. Demikian seterusnya hingga sedikit demi sedikit hukum Islam pun lenyap dari peredaran dan tidak lagi diterapkan, selain dalam bidang ahwâl syakhshiyah.

Selanjutnya, tepat pada tanggal 3 Maret 1924 M, pemberlakukan hukum Islam pun diakhiri dengan dibubarkannya institusi Khilafah, dan dibekukannya Islam oleh Kamal Attaturk. Setelah itu, sampai saat ini, kehidupan kaum Muslim terus terpuruk. Wallâhu a’lam. []

[i] Abu Hanifah mengatakan, “Allah Swt. adalah satu (yang diketahui) bukan melalui angka, tetapi dengan cara, bahwa Dia tidak mempunyai sekutu.” Lihat: Abu Hanifah, Matan al-Fiqh al-Akhbar, hlm. 323. Ini melanjutkan perdebatan Plato tentang angka, apakah angka merupakan substansi atau aksiden. Untuk keluar dari perdebatan tersebut, kelihatannya Abu Hanifah menggunakan jawaban taktis di atas.

[ii] Menurut Ibn Sina, mantiq (logika) meliputi sembilan bagian. Pertama, pembahasan tentang pembagian lafal dan makna, yang dijelaskan dalam kitab yang populer dengan judul, al-Madkhal, karya Pirtoes. Kedua, pembahasan mengenai makna angka tunggal, yang dijelaskan dalam kitab Categories, karya Aristoteles. Ketiga, pembahasan mengenai susunan makna tunggal secara positif dan negatif, yang dijelaskan dalam kitab On Interpretation, karya Aristoteles. Keempat, pembahasan mengenai susunan proposisi, atau analogi, yang dijelaskan dalam kitab Prior Analytics, karya Aristoteles. Kelima, pembahasan untuk mengetahui secara mendalam mengenai syarat-syarat analogi dalam menyusun proposisi yang menjadi premis-premisnya, yang dijelaskan dalam kitab Ponethyca, karya Aristoteles. Keenam, pembahasan mengenai analogi yang bermanfaat untuk menyerukan kepada orang yang kurang paham yang dijelaskan dalam kitab Tonica, karya Aristoteles. Ketujuh, pembahasan mengenai kesalahan berpikir yang terjadi dalam penyusunan argumentasi dan penggunaan dalil, yang terangkum dalam kitab On Sophistical Refutations, karya Aristoteles. Kedelapan, pembahasan yang berisi standar pidato yang bermanfaat, yang terangkum dalam kitab Rethoric karya Aristoteles. Kesembilan, pembahasan yang berisi ungkapan bersyair, yang terangkum dalam buku Rethoric karya Aristoteles. Ibn Sina, Risâlah fî Aqsâm al-’Ulûm al-’Aqliyyah, hlm. 271-272.

[iii] Ibn al-Nadim, al-Fihrist, hlm. 288, 299 dan 286.

[iv] Badawi, al-Falsafah, hlm. 156.

[v] Ibn Tufayl, Hayy bin Yaqzhân, ed. Ahmad Amīn, Dar al-Ma’arif, Mesir, 1952, hlm. 62.

[vi] Al-Kindi, Rasâ’il al-Kindi, hlm. 35 dan 36.

[vii] Ibn Rusyd, Fasl al-Maqâl fî mâ bayna al-Syari’ah wa al-Hikmah min al-Ittishâl, hlm. 33.

[viii] Ibn Nadim, al-Fihrist, Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah, hlm. 400.

[ix] Ibid. hlm. 402; Plato, Timeaus, http://books.mirror.org/gb.plato.html., 19 November 2001.

[x] Ibn Nadim, ibid, hlm. 415.

[xi] Tim Rosda, Kamus, hlm. 249.

[xii] Al-Syahrastani, al-Milal wa an-Nihal, hlm. 364; Aristoteles, Nicomachean Ethics, Book I, Part 6, http://books.mirror.org/gb.aristotle.html., 19 November 2001.

[xiii] Socrates, Mukhtashar Kitâb al-Tuffâhah al-Mansûb li Suqrâth, hlm. 222; Aristoteles, Kitâb al-Tuffâhah al-Mansûb li Aristhûtâlis, hlm. 234. Lihat: Plato, Fîdûn wa Kitâb at-Tuffâhah, ed. Ali Sami an-Nasysyar dan Abbas asy-Syarbini, Dar al-Ma’rifah, Mesir, 1974, hlm. 222 dan 234.

[xiv] Lihat: Aristoteles, Nicomachean Ethics, http://books.mirror.org/gb.aristotle.html., 19 November 2001; Aristoteles, Politics, http://books.mirror.org/gb.aristotle.html., 19 November 2001.

[xv] Aristoteles, Ibid.

[xvi] Aristoteles, Prior Analytics, http://books.mirror.org/gb.aristotle.html., 19 November 2001.

[xvii] Al-Kindi, Rasâ’il al-Kindi al-Falsafiyyah, ed. Abu Ridah, Kairo, 1950, Juz I, hlm. 97.

[xviii] Al-Farabi, al-Jam’ Bayn Ra’yay al-Hakîmayn, ed. Albert Nashri Nader, al-Mathba’ah al-Kathulikah, Beirut, 1969, hlm. 81.

[xix] Klasifikasi ini dilakukan oleh Aristoteles, yang telah membagi hikmah (wisdom) menjadi dua, yaitu praktis dan teoretis. Lihat: Aristoteles, Nicomachean Ethics, Book I, Part 8 dan 13, http://books.mirror.org/gb.aristotle.html., 19 November 2001.

[xx] Ibn Qayyim, Ighâthah al-Lahfân min Mashâyid al-Syaythân, ed. Muhammad al-Faqqi, t.p., t.t., hlm. 257.

Sunday, May 6, 2007

Dygta

PECUNDANG SEJATI

Dalam diam jiwaku
Telah terluka memilikimu
Namun ku tak
kan bisa
Tuk selamanya menjadi cintamu

*Sesungguhnya hanya dirimu
Tapi mereka tak mengerti
Dan menentang cinta ku denganmu

Reff : Ku tlah menyerah slamanya
Dan mengakhiri kisah kita
Meski air mata membunuhku
Memang pe cundang sejati…
Yang tak sanggup perjuangkan cinta
Maafkan semua cintaku ku meninggalkanmu

Janganlah kau tanyakan
tentang janjiku yg pernah terucap
karena semua tlah nyata
kini diriku mengingkari

Wednesday, May 2, 2007

Dunia Remaja

Apa Sih Kecerdasan Emosional

Goleman (1997), mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya. Lebih lanjut Goleman mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam meghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.

Sementara Cooper dan Sawaf (1998) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya Howes dan Herald (1999) mengatakan pada intinya, kecerdasaan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi. Lebih lanjut dikatakannya bahwa emosi manusia berada diwilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati, kecerdasaan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain.

Dari beberapa pendapat diatas dapatlah dikatakan bahwa kecerdasan emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. 3 (tiga) unsur penting kecerdasan emosional terdiri dari : kecakapan pribadi (mengelola diri sendiri); kecakapan sosial (menangani suatu hubungan) dan keterampilan sosial (kepandaian menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain).

Komponen-Komponen Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional bukan merupakan lawan kecerdasan intelektual yang biasa dikenal dengan IQ, namun keduanya berinteraksi secara dinamis. Pada kenyataannya perlu diakui bahwa kecerdasan emosional memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan di sekolah, tempat kerja, dan dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat.

Goleman (1995) mengungkapkan 5 (lima) wilayah kecerdasan emosional yang dapat menjadi pedoman bagi individu untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :

Mengenali Emosi Diri

Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan yang sesungguhnya membuat diri berada dalam kekuasaan perasaan. Sehingga tidak peka akan perasaan yang sesungguhnya yang berakibat buruk bagi pengambilan keputusan masalah.

Mengelola Emosi

Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila : mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu. Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri.

Memotivasi Diri

Kemampuan seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal-hal sebagai berikut : a) cara mengendalikan dorongan hati; b) derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang; c) kekuatan berfikir positif; d) optimisme; dan e) keadaan flow (mengikuti aliran), yaitu keadaan ketika perhatian seseorang sepenuhnya tercurah ke dalam apa yang sedang terjadi, pekerjaannya hanya terfokus pada satu objek. Dengan kemampuan memotivasi diri yang dimilikinya maka seseorang akan cenderung memiliki pandangan yang positif dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya.

Mengenali Emosi Orang Lain

Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan pada kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa ia akan terampil membaca perasaan orang lain. Sebaliknya orang yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri dapat dipastikan tidak akan mampu menghormati perasaan orang lain.

Membina Hubungan Dengan Orang Lain

Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Tanpa memiliki keterampilan seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan sosial. Sesungguhnya karena tidak dimilikinya keterampilan-keterampilan semacam inilah yang menyebabkan seseroang seringkali dianggap angkuh, mengganggu atau tidak berperasaan.

Dengan memahami komponen-komponen emosional tersebut diatas, diharapkan para remaja dapat menyalurkan emosinya secara proporsional dan efektif. Dengan demikian energi yang dimiliki akan tersalurkan secara baik sehingga mengurangi hal-hal negatif yang dapat merugikan masa depan remaja dan bangsa ini. Semoga.

Wednesday, April 25, 2007

INTER SCUDETO


Akhirnya Inter Milan Meraih Scudeto yang Ke 15

Wednesday, April 11, 2007

sahabat


sahabat sejati ialah seseorang yang datang menghampirimu disaat dunia meninggalkanmu


Buku Tamu

my slide